Tuesday, 31 December 2013

Resolusi bukan solusi.

Pagi ini, gue dan kalian udah ada di penghujung tahun 2013, nggak kerasa banget. Kalo aja mau nyeritain apa aja yang udah terjadi di tahun 2013, mungkin postingan gue kalo dicetak bakal setebel yellow pages. Setahun itu bukan waktu yang sebentar, tapi, setahun itu juga bukan waktu yang lama. Ya setidaknya tau-tau kita hari ini udah ada di penghujung tahun 2013. Gue mungkin kalian juga nggak pernah bisa mengira bakal sampai ke ujung tahun 2013.

Sunday, 22 December 2013

Bagaimanapun, kita harus siap untuk kehilangan dan hilang.

Satu yang masih jadi pertanyaan dalam kehidupan buat gue adalah, kenapa harus ada kematian? Anak rohis mungkin bakal jawab, hidup di dunia cuma sementara, hidup di akhirat yang abadi. Terus gue nanya lagi ke anak rohis tersebut, kenapa harus ada kehidupan di dunia? Kalo di akhirat ada kehidupan yang abadi? Anak rohisnya malah azan dulu, bukannya jawab pertanyaan gue. Gue jawab aja sendiri, buat gue kematian itu ada biar kita bisa menghargai kehidupan. Kehidupan sementara di dunia ini adalah cara Dia buat nunjukkin ke kita bagaimana rasanya kehilangan.

Thursday, 19 December 2013

Sumpah ini serem.

Nggak tau kenapa, ini malem Jumat, gue mikir ini saatnya gue bikin postingan yang idenya dari ketakutan gue, ketakutan gue di saat gue sendiri. Entah kenapa gue suka ngerasa ketakutan sendiri kalo lagi di kosan. Nggak, gue bukan penakut. Gue bakal ngejabarin gimana takutnya gue ketika sendirian di kosan. Di rumah sendirian juga bisa terjadi hal-hal yang gue khawatirin. Hal-hal tersebut bisa terjadi ke lo, gue nggak tau sih bisa terjadi apa nggak.

Komitmen? Nanti aja.

Banyak orang di luar sana ngomong tentang komitmen, komitmen, dan komitmen. Ya emang gue nggak memungkiri, komitmen itu emang perlu, dalam tiap hal tentunya. Dalam sebuah urusan pekerjaan, apalagi dalam sebuah hubungan. Komitmen itu Penting.  Penting banget malahan. Yang jadi masalah apa sesuatu bisa dimulai dengan komitmen? Oke mungkin sebagian dari kalian bakal bilang iya. Kita harus punya komitmen, lalu semuanya akan berjalan sesuai komitmen. Yakin?

Tuesday, 17 December 2013

Satu? Nggak ada.

Waktu gue ospek, kakak-kakak senior nanya "berapa jumlah kalian?" lalu gue dan mahasiswa baru lainnya ngejawab serempak dengan jawaban satu. Satu, jawaban kami. Kami satu, jawaban yang memang serasa memberikan gambaran bahwa kami memang satu. Satu katanya. Satu? Kami nggak saling kenal, ya mungin gue kenal sama beberapa orang, tapi nggak semuanya. Satu? Kami nggak tau cerita masing-masing, cerita dia, cerita dia, cerita dia, juga cerita dia, dia, dia yang lainnya.

Saturday, 14 December 2013

Rugi sudah di-mention sama kamu.

Bener gak sih kalo gue bilang kalo sekarang itu mau ngapain aja gampang? Nggak ada tv di kosan, mau nonton Arsenal tinggal streamingan kalo mager ke warkop atau mager nobar. Lo denger lagu, enak, tapi lo nggak tau judulnya apaan? Bisa googling, ketik aja bagian liriknya. Udah gitu kalo bener, tinggal download lagu tersebut.

Aku dan ke-tidak-ber-nyali-an-ku.

Kalian mungkin tau apa yang terjadi, maksudku bagaimana rasanya ketika orang yang kita suka datang ke hadapan kita, meskipun bukan untuk kita. Dia seakan ditarik ke tempat kita berada. Entah apa yang menariknya. Yang pasti kita terdiam. Sesaat kemudian kita sadar, sadar jika dia datang bukan untuk kita. Mata kita tertuju ke arahnya, tetapi pandangannya tertuju ke arah lain. Ya memang dia datang bukan buat kita.

Sunday, 1 December 2013

Dan waktu pun tak berhenti.

Kadang, kita tidak sadar ada sesuatu bernama waktu yang sering terlewatkan, yang sering terabaikan, yang sering kita acuhkan, yang sering kita pandang sebelah mata. Waktu yang terus bergerak dan kita semakin tidak tersadar bahwa memang demikianlah seharusnya. Ia berlalu, bukan bermaksud meninggalkan kita atau bermaksud membuat kita mengejarnya atau pun memperhitungkannya. Tapi memang demikianlah seharusnya.