Saturday, 31 May 2014

Kegagalan kadang menciptakan.

Selasa kemarin tanggal 27 Mei 2014 itu pengumuman snmptn jalur undangan. Ada mereka yang berbahagia dan terharu karena diterima di PTN (Perguruan Tinggi Negeri) idola, karena nggak cuma member 48 family aja yang dijadiin idola, PTN pun ada yang jadi idola menurut pandangan seseorang. Dan ada juga yang tertunduk lesu karena panitia snmptn meminta maaf karena mereka yang tertunduk lesu tidak diterima di PTN idola mereka. 
 
Pertama-tama, buat yang tertunduk lesu karena ditolak PTN inceran di snmptn undangan, mari kita bersulang dulu. Bersulang, berpelukan, bersalaman, atau apapun yang menunjukkan kalo kita itu sama. Kalian yang ditolak dan gue itu sama. Sama-sama ditolak snmptn undangan.

Buat yang baca postingan ini, coba dikomen ya kalian ditolak universitas mana? Kalo gue tahun 2011 ditolak sama Undip dan UGM, guys. Terpaksa bayangan gue pulang-pergi setiap libur atau long-weekend dengan naik bis-bis Jakarta-Semarang dan Jakarta-Jogja melayang begitu aja karena gue nggak jadi kuliah disana. Gue kuliah maunya di Jawa Tengah men atau Jogja. Biar sering naik bis.

Gue tau apa yang kalian rasain karena gue juga ngerasain 3 tahun yang lalu. Gue tau kelunya mengucapkan selamat ke temen yang lolos snmptn undangan. Bukan nggak ikhlas ngasih ucapan, tapi iri. Iri itu wajar. Iri itu manusiawi.

Gue tau gimana rasanya saat temen-temen lo yang keterima via jalur undangan udah nyari kos-kosan di daerah kampus dimana nantinya mereka kuliah, sementara lo masih bolak-balik buku kumpulan soal snmptn yang tebelnya ngalahin Alquran. Atau lo masih bimbel dan ngedengerin guru les lo ngoceh sana-sini, sementara temen lo yang keterima via jalur undangan udah mulai ngomongin masalah ospek. 

Gue tau lo nyesel, bahkan dulu gue sampe ngerasa nggak berguna dan nggak bisa ngebahagian orang tua gue. Wajar. Temen lo di timeline ngetweet alhamdulillah diterima di univ blablabla atau Puji Tuhan diterima di univ blablabla. Sementara lo masih tertunduk lesu. Gue gitu dulu.

Lo tau kan ada yang namanya snmptn tertulis?

Hidup lo nggak akan maju kalo lo terus tertunduk lesu dan tanpa pengharapan. Kalo emang niat kuliah di ptn, masih banyak jalannya, salah satunya ya ujian tertulis. Cukupin tertunduk lesu lo sehari atau dua hari aja. Habis itu lo harus bisa bangun dan bangkit lagi.

Karena cuma Rumor yang terjatuh dan tak bisa bangkit lagi. Lo nggak usah ikut-ikutan.

Buang semua rasa pesimis lo. Tiap rasa pesimis yang lo biarin berkembang bakal ngebunuh energi positif yang lo punya. Biarin cuma rasa optimis yang lo punya biar energi negatif lo terbunuh pelan-pelan. Buang kata nggak bisa. Nggak bisa itu cuma buat orang yang nggak mau bisa dan nggak mau berusaha.
 
Tiap yang tembus snmptn pasti punya sensasi yang berbeda-beda. Untuk para penembus snmptn undangan dan para penembus snmptn tertulis, pasti sensasi yang mereka punya berbeda. Semoga kalian yang mau ikut ujian ptn tertulis diberikan kemudahan dan keberuntungan serta keberhasilan pastinya.
 
Dan pastinya, doa gue dan @veJKT48 bersama kalian.
 
Dan yang mau gue dan @veJKT48 tekankan di postingan kali ini adalah: ptn sama pts cuma beda di huruf akhir yaitu n dan s. Kalo digabung ns. Jadi nusantara (inisial nama salah satu bis). Ini bercanda kok gue. Maksud gue, mau lo kuliah di ptn atau lo kuliah di pts, menurut gue, semua tergantung lo sebagai pelakunya. Tergantung lo yang kuliah. Mau lo kuliah di kampus ini kek kampus itu kek. Karena terkadang kuliah itu bukan persoalan dimana kita kuliah, tapi kuliah itu mengenai bagaimana cara kita kuliah. 

Lo harus yakin kalo terkadang kegagalan itu menciptakan.

No comments:

Post a Comment