Sunday, 21 September 2014

Etape 2: Solo-Surabaya; Kompor Surabaya Panas, Bung!

"Gue nunggu ijasah men, coba udah turun pasti langsung jalan, duit ada padahal" keluh Kirom anak D3 Perpajakan UNS yang sedang menunggu ijasahnya turun. Saya pun mencoba mengompori ala-kadarnya. "Kapan lagi eh man jalan-jalan jauh, bareng-bareng.. Itung-itung mumpung belum kerja". Makin terlihat keraguan dari wajah Kirom. Seperti biasa, perbincangan dimulai di burjo sambil menyantap magelangan dan dua gelas es teh. Subuh-subuh minum es teh itu dingin, sob. Setelah itu, saya bersantai dan membersihkan muka alakadarnya di kosan Kirom.

Etape 1: Jakarta-Solo; Cerita Tentang Kru Multi-Language.

"Liburan skala nasional!" Bercanda dulu via bbm sama Mas Andry, seorang jomblo berkacamata yang sedang fokus mencari shinta eh cinta maksudnye.. Sudah berwindu-windu kami rencanakan liburan ini. Kami: @nirindrabie @Andryuzaki @kiromfathy dan saya sendiri @melodyJKT48 eh maksudnya @sennaiueo.

Wednesday, 17 September 2014

#6

Ada cerita saat mencari provider dengan kuota terbaik.
Yang ini begini.
Begini, maksudnya, kuota hanya terbatas beberapa giga dan hanya bisa digunakan jam tertentu.

Yang itu begitu.
Begitu, maksudnya, kuota unlimited.
Tapi sayang, lambat.

Ada sesuatu yang tidak terbatas apapun.
Tidak terbatas ruang dan waktu.
Tidak terbatas pada alam.

Sayangnya, sesuatu tersebut bernama..










Rindu.

#5

Jika sekarang belum selesai, setidaknya hari ini belum habis.
Jika hari ini masih belum bisa juga, setidaknya masih ada hari besok.
Masih ada lusa, masih ada setelah lusa.
Hidup itu proses.
Sampai nanti.
Sampai mati.

#4

Angin lembut bulan September.
Perlahan mencekik, membuat sesak.
Bukan tak berani, hanya terlalu ragu untuk berlari.

Langit biru, tak ada awan sedikit pun.
Mengharu, menyisakan sesal tanpa ampun.
Nafas sesak, pikiran compang-camping.

Saat lidah kelu, ada jari yang menari.
Menulis, membahasakan hati.

#3

Senja punya cerita.
Tentang terang menjadi gelap.
Tentang harapan yang tersisa.
Tentang asa yang masih terjaga.

Monday, 15 September 2014

#2

Yang sedang dituju adalah kegelapan. 
Yang sedang diburu adalah harapan. 
Yang menghalangi adalah putus asa yang tiada akhir.

Tuesday, 9 September 2014

#1

Cemburu itu soal rasa.
Logika tidak perlu ikut campur.