Sunday, 21 September 2014

Etape 1: Jakarta-Solo; Cerita Tentang Kru Multi-Language.

"Liburan skala nasional!" Bercanda dulu via bbm sama Mas Andry, seorang jomblo berkacamata yang sedang fokus mencari shinta eh cinta maksudnye.. Sudah berwindu-windu kami rencanakan liburan ini. Kami: @nirindrabie @Andryuzaki @kiromfathy dan saya sendiri @melodyJKT48 eh maksudnya @sennaiueo.

Ritual kami adalah memesan tiket jauh-jauh hari sebelum hari keberangkatan. Hotseat harga mati bagi kami, anjir lebay. Lanjutnya saya sudah memesan tiket Gunung Harta jauh-jauh hari untuk ke Solo. Niat hati maunya dapet RG Jetbus2 yang manis banget. Niat tinggal niat, harapan tinggal harapan.

Sebelum berangkat.















Hari H tanggal 16 Agustus 2014 diantar adik ke Depsos kawasan elit bagi nakanak yang suka foto-foto bis. Fotonya burem tapi watermarknya segede baliho. Halah.

Di tiket jam setengah 2 siang sudah harus di Depsos Bekasi Timur, bis baru tiba setengah 3, armada kali ini GH-035 dengan nomor plat DK 9137 GH. Jetbus hasil rombakan setra dengan dapur pacu RG. Bis Ponorogoan. Karena ada huruf R dan G dalam kata Ponorogo. Halah.

15.05 
Bis berangkat meninggalkan agen. Depsos siang menjelang sore kali itu macet banget sehingga bis berjalan sangat perlahan lebih banyak mandeknya.

15.07 
Bis baru bisa lepas dari kemacetan di Bulak Kapal dan akhirnya memasuki GT Bekasi Timur. Bis berjalan konstan dengan kecepatan 90km/h.

15.29
Memasuki GT Cikarang Utama. Driver dan kru berbincang dalam bahasa sunda, saya yang duduk di seat 1A baru kali ini merasakan naik bis ke Jawa tengah tapi driver dan kru faseh berbahasa sunda. Naon?

16.08 
Bis memutuskan memutuskan masuk GT Kalihurip dan lewat Dawuan. Kali ini saya semakin heran, bukan dengan bisnya akan tetapi dengan drivernya. Sebab kali ini driver berbahasa Jawa Tengah ketika berbicara dengan penumpang. Boleh juga nih skill berbahasa drivernya. Mungkin bisa karena biasa.

17.13
Setelah ada tukang dodol yang cukup resek, reseh, ngeselin, nggateli, asu, maksa beli, masuk ke dalam kabin bis. Bis mengisi solar di Pamanukan. Saya makin heran. Lagi-lagi bukan dengan bisnya tapi kali ini dengan krunya. Sebab, kali ini krunya berbicara ngapak ketika menelpon.......

17.26
Belum hilang rasa heran terhadap driver dan kru, bis tanpa terasa sudah memasuki RM Tamansari. Langsung saja setelah ibadah, saya lalu menunaikan ibadah servis makan.

Servis Makan PO Gunung Harta.















"A....pakah kau melihat ayamnya ada dua?" Entah kenapa, mbak-mbak penjaga makanan memberi saya ayam dua potong, normalnya satu potong lho... Entahlah... Mungkin ayamnya ada rasa sama saya.

GH-035 (DK 9137 GH)















18.26
Tepat satu jam, penumpang baru dipersilahkan masuk karena bis akan melanjutkan perjalanan. Baru kali ini naik bis malam istirahat makannya sampai 1 jam. Checker Gunung Harta memeriksa penumpang. Dari logatnya sih, checker-nya asli Bali. Dan... Lagi-lagi driver bis yang saya tumpangi berganti bahasa ketika berbicara dengan checker tersebut dan driver tadi menjadi berlogat Bali. kemudi sudah berpindah ke driver tengah, bis diarahkan keluar dari RM Tamansari, pantura sudah gelap.

18.58 
Bis memasuki daerah Kandanghaur dan di daerah ini cukup banyak antrian dikarenakan perbaikan jalan. Ngemeng-ngemeng, pantura yang berlubang aja diperbaiki, masa hati kamu yang berlubang didiemin?

19.16
Lihat kanan-kiri ternyata sudah sampai di Losarang, masih Indramayu sih. Bis mengovertake Harapan Jaya AG 7678 UR. 

19.47
Dari kejauhan terlihat gapura masuk Cirebon. Tidak beberapa lama kemudian bis yang saya naiki resmi masuk daerah Cirebon. Ini bis udah RG, airsus pula. Mata jadi merem-melek nahan ngantuk.

20.03
Bis memasuki ruas tol Palikanci. Lurus lewat Pejagan. Dengan aplikasi dari hp saya, kecepatan bis menunjukkan 94km/h



















20.47
Masuk kota telur asin, ada beberapa perbaikan jalan. Nggak percaya? Tanya aja @HaloPantura.

21.19
Masuk Tegal, disambut perbaikan jalan di SPBU Muri dan juga RSUD Suradadi Tegal. Nggak percaya? Tanya aja @HaloPantura.

23.23
Ngucek-ngucek mata ternyata saya tidur. Lihat kanan-kiri kok kaya rumah makan, ternyata bis memasuki RM Sari Rasa. Buset, belum ganti hari udah di Kendal aja. Bis tidak berhenti, hanya masuk, lapor, dan keluar untuk kembali melanjutkan pejalanan.

Minggu, 17 Agustus 2014.

03.00
Dengan semangat kemerdekaan, bis masuk terminal Tirtonadi Solo, setelah mengucapkan terimakasih kepada kru dan driver yang multi-language saya pun turun dari bis dan mencari Kirom. 

Kirom lagi Kirom lagi...

FYI
Tiket Gunung Harta Jakarta-Solo Rp 150.000

No comments:

Post a Comment