Saturday, 23 November 2013

Hujan.

Hujan, gue selalu suka hujan. Entah karena aroma tanah yang kena air hujan itu khas banget, atau karena ketika hujan turun, maka gue bisa bebas tidur-tiduran di kasur tanpa beraktivitas dengan meng-kambing-hitam-kan hujan. Entahlah.

Hujan, adalah waktu yang asik, dimana pikiran kita bisa melayang kemana-mana. Kembali ke belakang dan melihat masa lalu atau kita bisa melayang ke masa depan dan membuat list harapan. Lagi-lagi harapan. Lagi-lagi berharap.

Hujan, sebuah janji, janji kepada petir. Dimana ia akan datang setelah petir berlalu. Janjinya.

Hujan, sebuah janji, janji menghadirkan pelangi setelah ia berhenti. Janjinya.

Tapi...

Yang jadi tapi adalah, terkadang hujan enggan datang padahal petir udah berlalu. Tidak seperti janjinya. Terkadang juga, hujan datang seperti janjinya setelah petir berlalu. Tapi, lagi-lagi tapi. Tapi pelangi tidak kunjung datang setelah hujan usai. Tidak seperti janji hujan yang akan menghadirkan pelangi setelah ia berlalu.

Hujan itu pendusta yang ulung.

Hujan itu...

Apapun itu, gue tetap suka hujan.

No comments:

Post a Comment