Wednesday, 27 November 2013

Jatuh cinta itu...

Jatuh cinta itu tidak terdefinisikan, perasaan yang tidak terdefinisikan, perasaan yang tidak terjelaskan, perasaan yang mungkin tidak bisa kau membahasakannya dalam bahasa dan kata-kata. Karena cinta saja sudah cukup mewakili banyak rasa, apalagi keterjatuhan dalam cinta?

Jatuh cinta itu tentang sebuah penantian, dimana menunggu jadi hal yang biasa, bahkan kamu mungkin bisa tergugu bahkan sampai pada akhirnya, kemungkinan terburuknya adalah kama terjatuh dalam rasa ragu.

Jatuh cinta itu seperti riak air, cinta itu riak air, riak air yang meluas, meluas dengan perlahan. Sebagaimana lazimnya riak air, ia memiliki pusat. Jatuh cinta itu riak air, meluas dengan perlahan yang pusatnya adalah dia.

Jatuh cinta itu penuh harap, ia selalu berusaha mencari celah dalam hatimu, ia tak membiarkan kamu lengah sedikitpun, terkadang ia jarang memberikanmu waktu untuk sekedar menghela napas. Jadi hirup udara untuk memuja.

Jatuh cinta itu tidak berasalan, tidak mengenal lelah, ia selalu menghidupkan hari-harimu. Membawamu menjalani hari-harimu dengan semangat yang berapi-api.

Jatuh cinta itu mengenai genggaman, cinta itu menggenggam. Bukan tanganku yang kamu genggam, akan tetapi hati yang tergenggam.

Jatuh cinta itu menitipkan hati, aku menitipkan hatiku di udara, agar engkau bisa menghirupnya.

Jatuh cinta itu tidak bisa direncanakan, ia datang tiba-tiba, ia datang kepada siapa saja, dengan siapa saja, seperti apapun kondisinya, ia mengawasimu, ia tidak membiarkanmu lolos, sampai kamu sadar kamu sedang jatuh cinta.

Jatuh cinta itu gelas, gelas. Kadang kala, lebih baik merelakannya tetap pecah daripada menyakiti diri sendiri dengan berusaha membuatnya utuh kembali.

Jatuh cinta itu mengenai harapan, berharap waktu terhenti sesuai kemauan kita, berharap mengulang waktu kemarin, dan berharap melihat masa yang akan datang.

No comments:

Post a Comment