Ketika kita terbangun dari tidur, dan masih dalam keadaan tidak kurang satu apapun, maka tidak ada cara terbaik untuk memulai hari dengan bersyukur. Terlepas masih ada masalah dalam hidup kita. Ya, siapa sih orang yang hidup tanpa masalah? Ketika ada orang yang bilang hidupnya tanpa masalah, justru itu merupakan sebuah masalah. Sama sekali gak layak buat dijalani. Hidup tanpa masalah.
Hidup, bagaimanapun hidup kita, bagaimanapun keadaan kita, merupakan sebuah pemberian. Banyak orang yang sekarat di ruang ICU berharap akan kehidupan, seenggaknya mereka mungkin berharap bisa cepat keluar dari ruangan tersebut. Di satu scene, ada orang yang tidak kurang apapun, sehat, dan hanya karena habis putus cinta, lalu dia minta kepada Tuhan agar Tuhan mengakhiri hidupnya. Nggak jarang juga sih, mereka bunuh diri, kadang berhasil, kadang gagal. Bunuh diri aja gagal, gimana hidup lo mau berhasil deh?
Hidup, pada akhirnya kita selalu akan balik ke ungkapan "hidup kadang di atas, kadang di bawah" ketika lo di atas nggak ada salahnya lo sekedar 'melongok' ke bawah, sehingga ketika lo di bawah, lo nggak perlu 'mendongak' terlalu sering ke atas. Gue yakin, hidup itu buat orang-orang yang mau berjuang. Gampangnya, saat lo susah, lo berjuang biar hidup lo mudah. Lalu ketika lo sedang berada dalam hidup yang penuh kemudahan, maka lo berjuang biar hidup lo nggak jadi susah. Selalu ada perjuangan, dan akan selalu butuh oerjuangan dalam kehidupan.
Hidup, selalu berawal dari harapan. Dimana harapan akan mempertegas kemauan lo. Hidup bukan tanpa arti, hidup itu masalah gimana kita ngasih pemaknaan ke hidup kita sendiri. Tiap orang pastilah punya definisi sendiri tentang hidup.
Hidup cuma sekali, gak bisa restart kalo lo udah hilang dari kehidupan. Ketika lo gagal dalam menghadapi masalah, lo bisa coba lagi, bisa restart lagi. Syaratnya lo harus belajar dari kegagalan yang udah-udah, dan ketika lo memutuskan untuk restart, maka nggak akan ada gagal lagi. Mungkin butuh beberapa kali restart biar gak ada gagal lagi dalam menghadapi masalah tersebut.
Siapa bilang 'life is not a game'? Buat gue ya, hidup itu permainan. Kita pemainnya, kehidupan kita game-nya. Makanya gua singgung masalah 'restart' di bagian atas. Karena kita pemainnya, maka kita yang nentuin arah hidup kita. Kita mau pilih berjuang, dan lanjut ke stage berikutnya. Kita sebagai pemain yang nentuin.
Selalu ada masalah dan kesulitan serta kesukaran dalam hidup. Kita sebagai pemain utama dalam permainan 'kehidupan' bebas menentukan. Buat pasrah, mungkin bukan hal yang sulit. Kita tinggal diam gitu dan membiarkan masalah menjadi pemenangnya atau lalu lari dari masalah (sekedar lari, bukan mengalahkan). Bukan hal yang sulit. Ketika kita memilih berjuang, maka akan terasa sulit, mungkin kita akan terluka. Bahkan tidak jarang ada tetesan darah diantara tetesan keringat. Tapi berani merasakan sakit adalah pembuktian dari keberanian lo.
Apapun yang terjadi, hidup pada akhirnya harus bahagia. Dimanapun lo saat ini, dalam kondisi apapun lo saat ini, dalam masalah sesulit apapun lo saat ini. Bahagia-lah, bersyukur-lah karena masih diberikan oksigen gratis dan diberikan kehidupan. Selalu ada alasan Tuhan menempatkan lo dalam kehidupan yang seperti lo miliki, atau menempatkan lo dalam permasalahan hidup yang mungkin sangat kompleks. Selalu ada alasan dalam tiap hal. Entah Tuhan mau ngedidik lo jadi manusia yang kuat, dan senantiasa berjuang. Atau Tuhan mau jadiin lo orang yang terbiasa menghadapi kesulitan. Entah.
Hidup itu memang pemberian, gratis pula. Berbahagialah, bersyukur, nikmati, dan jalani. Dan berjuanglah sampai level/stage selanjutnya. Jangan sampai mati sebelum waktunya.
No comments:
Post a Comment