Friday, 20 June 2014

Penebusan.

Tiket kembali ke Jakarta sudah aman, Kirom teman saya sudah memesankan ke agen Po Haryanto terminal Tirtonadi jauh-jauh hari sehingga 1B berhasil diamankan. Bukan tentang apa-apa, ketika touring maka ada dua hal yang saya perhatikan dan pertimbangkan, ini khusus buat saya doang lho.

Pertama apakah bis tersebut adalah bis banter apakah bis santai. Bahasa anak kampung sini sih "ini bis loss solar apa kaga?" yang kedua adalah, apakah tiket dari bis tersebut bersampul atau tidak. Bahasa anak kampung sini sih "tiketnya buku apa kaga?"

Saya bisa dikatakan sebagai pengincar bis artis, jauh-jauh hari sebelum keberangkatan biasanya saya menyimak grup fb dari PO (Perusahaan Otobus) yang akan saya naiki, sehingga tanggal dari bis yang saya incar bisa saya ketahui dengan seksama. Ini sebagian besar berhasil ketika tidak ada trouble pada hari keberangkatan atau masalah pada armada di hari sebelumnya sehingga membuat jadwal atau tanggal keberangkatannya menjadi acak.

Senin 16 Juni 2014
Saya berniat menukarkan sejumlah uang dengan tiket yang sudah dipesan Kirom sebelumnya. Sebelumnya, siang hari kami memutuskan untuk mengisi perut di burjo setempat. Kirom memesan mie dogdog sementara saya memesan magelangan.
Magelangan. Bukan EKA Magelangan lho ya..
















Setelah menyantap magelangan, saya sempatkan untuk mengecek grup fb haryanto mania dan menemukan postingan bahwa HR 106 dengan julukan "la samba" hari ini dari barat (Jakarta) dan itu artinya besok la samba berada di timur dan menuju ke barat. Yes! Dalam hati saya girang karena perkiraan sudah tepat.

Langsung kami bergegas ke Tirtonadi untuk menukarkan tiket ke Mas Eko (Agen Haryanto Term Tirtonadi). Mas Eko ini sudah cukup akrab dengan saya terlebih dengan Kirom, hal ini dikarenakan jika dari Solo Kirom sering memesan tiket di Mas Eko. Ketika sampai di loket HR, Mas Eko kebetulan sedang berada di tempat, langsung saja kutanyakan harganya, ternyata keberangkatan esok hari harga masih normal yaitu Rp 150.000.
No bis masih kosong, no seat masih kosong.
















Bergegaslah kami dari agen Mas Eko untuk menuju Jogja, karena menurut saya ke Solo dalam rangka touring, belum lengkap tanpa naik ATB. Saya sendiri ke Jogja karena ada urusan dan ingin berjumpa dengan Fahmi Mahendra. Kami berangkat menggunakan Mira, dengan tarif 9000 rupiah sudah bisa sampai Jogja dari Solo.

Sampai di Term. Giwangan Jogja kami menuju angkringan di belakang parkiran Efisiensi sambil menunggu Fahmi, setelah habis 2 gelas es teh dan beberapa makanan, akhirnya Fahmi tiba dan setelah berbincang kami memutuskan untuk mengelilingi Term. Giwangan dan saya menyempatkan untuk berburu jetbus 2 milik Efisiensi yang sangat segar dan menggoda untuk dinaiki.
Dari Angkringan.















PSP: Pantat Si Patas.














2 JB 2.













Foto dulu, naiknya kapan tau.










Selalu ada cahaya, dalam gelap sekalipun :')











Berhubung sudah jam mepet, dan dikarenakan saya juga ingin ngangkring di Solo, maka kami putuskan berpamitan dengan Fahmi untuk pulang ke Solo. 

Skip.

Sampai di Solo jam 9 malam, setelah ganti pakaian, langsung menuju angkringan Solo, dan inilah suasana yang membuat hati senang. Ngangkring dengan penglihatan bis sliweran terutama bis ATB Jogja-Surabaya dan juga Patas Jogja-Surabaya.

Penebusan selesai, siap naik la samba esok hari.

No comments:

Post a Comment