Saturday, 14 June 2014

Seragam dan hari kelulusan.

Selalu ada ucapan selamat tinggal di akhir setelah perjumpaan.
Lonceng harapan mulai terdengar.
Semua teman sekelas masih memakai seragamnya.
Namun kali ini mereka tampak lebih dewasa.

Kalender sudut kelas memberi peringatan pada kami.
Waktu kami segera habis.

Semuanya akan pergi.
Menuju masa depan masing-masing.
Tidak-kah terlihat sayap mimpi di punggung kami?

Pintu menuju dunia baru.
Yang kami buka dengan tangan sendiri.

Yang sudah terlewati.
Kita pernah bertengkar.
Kita pernah tertawa.
Kita pernah menangis.

Hari yang akan kami rindukan.
Hari-hari yang kami buat sebelumnya.

Air mata mengajarkan kami.
Tidak ada kesedihan yang abadi.

Seperti air mata.
Menetes, jatuh melewati pipi.
Lalu pergi.

Air mata menetes.
Bersamaan dengan sejumlah kenangan yang ada.
Selama ini kesedihan dan kebahagiaan bagai jalan.
Di saat apapun tidak pernah sendirian.

Kami bermekaran.
Tangga kedewasaan di depan.
Haruskah kita naiki bersama?

Kami bermekaran.
Di suatu tempat.
Lonceng harapan mulai menggema.

Kebebasan, keberanian hari esok.
Diberikan kepada kita.

Kami bermekaran.
Di suatu tempat.
Seseorang sedang berdoa.

Di album foto buku angkatan.
Kami tersenyum.
Saling mengantarkan kepergian.
Selamat tinggal.

2 comments: